Mindfulness/mindfully/mindful adalah kemampuan untuk mengunakan akal yang
rasional dalam memutuskan suatu keputusan, melakukan tindakan dengan mengetahui
apa dampak dari tindakan tersebut bagi dirinya secara spesifik.
Kualitas kunci dari mindfulness adalah :
1. Keterbukaan terhadap ide.
2. Kepekaan terhadap perbedaan.
3. Sensitifitas terhadap konteks yang berbeda.
4. Kesadaran terhadap perspektif yang berbeda.
5. Orientasi pada masa kini.
Hal-hal yang memaksa sebuah organisasi meningkatkan konsep mindfulness adalah
1. Kompetisi yang semakin tinggi
2. Keinginan konsumen yang semakin tinggi
3. Toleransi kecil terhadap kesalahan
4. Standar performa yang semakin tinggi
Dalam artikel ini kami perkenalkan konsep untuk memahami pengunaan teknologi
informasi (IT) dalam sebuah organisasi, konsep ini terdiri dari empat proses :
Comprehensi, adopsi, implementasi dan asimilasi.
Perjalanan inovasi sebuah organisasi dimulai dengan comprehensi dimana sebuah
organisasi mempelajari mengenai sebuah inovasi dan mengembangkan sebuah sikap yang
tertarik akan inovasi tersebuh. Tahapan berikutnya adalah adopsi dimana sebuah
Copyright : Diperkenankan untuk mengandakan dan menyebarkan sebagian atau
keseluruhan artikel ini.
perusahaan mulai melakukan adopsi awal dalam tataran konsep untuk inovasi tersebut.
Tahapan berikutnya adalah implementasi dimana dilakukan pemilihan terhadap pilihanpilihan
inovasi yang cocok dengan organisasi. Tahapan terakhir adalah asimilasi dimana
inovasi yang sudah dipilih mulai diserap oleh tatanan kehidupan organisasi tersebut.
Inovasi IT secara mindfully
Keputusan yang mindfully adalah pemilihan keputusan yang paling cocok dengan
karakteristik unik dari organisasi. Pemilihan yang dilakukan tidak didasari apa yang
dilakukan oleh organisasi lain. Dengan kata lain sebuah organisasi disebut mindfully
dalam berinovasi dengan IT jika ia melakukan inovasi karena fakta dan hal-hal spesifik
sesuai dengan organisasi tersebut. Perhatian terhadap hal-hal unik dalam organisasi
penting dilakukan untuk memberikan keputusan yang tepat mengenai apakah mengadopsi
sebuah inovasi adalah hal yang tepat atau tidak.
Berikut adalah 5 atribut yang membuat sebuah organisasi dapat mencapai tingkat
mindfulness yang tinggi.
1. Pengalaman masa lalu akan kegagalan
2. Sikap menghindari simplifikasi terhadap suatu interpretasi
3. Sensitifitas terhadap operasi
4. Mengandalkan pengalaman dibandingkan keputusan formal.
5. Pengambilan keputusan dengan kehati-hatian
Organisasi yang mindfully tidak merayakan keberhasilannya. Sebaliknya ia lebih
berpikir akan kemungkinan kegagalan. Ia juga menganggap sebuah periode yang mulus
sebagai suatu hal yang mengkhawatirkan dimana organisasi tersebut khawatir ada suatu
masalah yang terlewatkan. Dengan pengalaman masa lalu akan kegagalan sebuah
organisasi dapat lebih mengidentifikasi potensi akan pengembangan inovasi IT.
Copyright : Diperkenankan untuk mengandakan dan menyebarkan sebagian atau
keseluruhan artikel ini.
Mindfulness dalam proses inovasi IT
Dalam proses mewujudkan visi terhadap inovasi IT sebuah organisasi yang mindful
tidak akan melakukan generalisasi terhadap potensi keuntungan dari sebuah inovasi tetapi
sebaliknya akan melakukan verifikasi terhadap pilihan inovasinya secara hati-hati.
Organisasi yang mindful akan kritis terhadap sebuah inovasi yang sedang populer di
kalangan umum serta mempertimbangkan apakah inovasi itu cocok dengan organisasi
atau tidak. Walaupun sebuah organisasi memilih sebuah inovasi, ini tidak berarti
organisasi itu akan menjadi pionir dalam inovasi tersebut, hal ini dikarenakan tidak
selamanya menjadi pionir itu baik, dikarenakan sebuah inovasi baru terkadang kurang di
dukung oleh infrastruktur yang dibutuhkan untuk inovasi tersebut.
Dalam proses asimilasi dari inovasi IT, organisasi yang mindful tidak akan
memperlihatkan penerimaan yang terlalu cepat tetapi sebaliknya akan tetap terbuka untuk
kejutan dan pembelajaran yang berkelanjutan.
Mindlessness
Kontradiksi dengan konsep mindfulness, sebuah organisasi dikatakan
mindlessness/mindless jika keputusan yang dibuat tidak sesuai dengan spesifikasi
organisasi yang bersangkutan. Organisasi yang mindlessness tidak begitu menganggap
penting inovasi IT, dikarenakan hal ini mereka lebih memilih menjadi pengikut
dibandingkan pemimpin dalam inovasi.
Jika terdapat sebuah inovasi yang diikuti oleh orang banyak maka organisasi yang
mindlessness akan cenderung untuk mengikuti setelah melihat kesuksesan pionir awal
sebuah inovasi serta melihat banyaknya organisasi yang mengikuti.
Copyright : Diperkenankan untuk mengandakan dan menyebarkan sebagian atau
keseluruhan artikel ini.
Awal mula mindlessness
Kondisi mindlessness terjadi atas tiga kondisi berikut ini :
1. Kurangnya perhatian akibat terdapat hal-hal lain yang dirasa lebih penting.
2. Kurang sensitivitas terhadap konteks masalah
3. Halangan dari lingkungan dimana institusi dan kondisi lingkungan yang ada
menciptakan penghalang seperti kondisi dimana sebuah perusahaan terpaksa
mengikuti langkah perusahaan yang lebih besar dikarenakan tekanan sosial dan
lainnya.
Mindlessness sebagai pilihan strategis
Menjadi mindless bukanlah hal yang baik untuk dilakukan. Tetapi ada kalanya
menjadi mindless dapat berhasil dan adaptif.
Mindless dalam inovasi dapat dilakuakan jika keuntungannya melebihi kerugiannya.
Organisasi yang berpikir diri mereka sebagai pengikut ketimbang pemimpin cenderung
memilih proses ini. Mindlessness juga terkadang dapat menguntungkan dalam konsep
organisasi yang mengunakan konsep ini tidak perlu terlalu banyak memakan biaya dalam
melakukan proses pemilihan inovasi yang tepat dan membiarkan para innovator dan
pemimpin yang menangung biayanya.
Sintesis antara Mindfulness dan Mindlessness
Dalam konsep sebuah organisasi kita cenderung dapat menentukan organisasi mana
yang lebih cocok mengunakan konsep mindfulness dan organisasi mana yang cocok
dengan mindlessness dan dapat saling memisahkan diantara keduanya , tetapi dalam
konsep suatu komunitas yang lebih besar mindfulness dan mindlessness bekerja sebagai
komplemen dari sebuah konsep ilmu pengetahuan.
Copyright : Diperkenankan untuk mengandakan dan menyebarkan sebagian atau
keseluruhan artikel ini.
Pada akhirnya konsep mindfulness dan mindlessness saling berinteraksi dalam
organisasi untuk menciptakan kepercayaan dan pengetahuan yang berkualitas dan akibat
proses tersebut organisasi secara umum akan cenderung berkembang dan meningkatkan
kemampuannya dalam mengerti inovasi IT.
Copyright :
Tuesday, March 9, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment